Wrote by Nenden Alifa Syahdazahra
Alhamdulillah tahun ini saya memiliki kesempatan untuk belajar menjadi seorang model proffesional melalui ajang HijUp Model Look 2013. HijUp Model Look merupakan ajang penjaringan bakat model muslimah pertama di Indonesia. Kegiatan ini diinisiasi oleh HijUp.com dan bekerja sama dengan Zaura Models, Dapur Film, dan Vicky Astro Photography.HijUp Model Look (HML) diadakan sebagai salah satu sarana dalam menjaring bakat-bakat modeling muslimah di Indonesia sekaligus menjadikan anggotanya sebagai bagian dari entitas pergerakan fashion muslimah menuju arah yang lebih baik. HijUp Model Look bukan sekedar pencarian bakat model biasa, namun ini adalah sebuah gerakan. Gerakan menyebarkan nilai-nilai "Get Up Muslimah" yang sudah dirintis HijUp.com setahun yang lalu, yaitu melalui looks, moral, & spirit. Gerakan untuk mendorong majunya industri fashion muslim khususnya di Indonesia.
Saya masuk sebagai 60 besar semi finalis HML yang ternyata pendaftarnya sekitar 1400 orang dari seluruh Indonesia. Karantina HML dimulai tanggal 08 April di hotel Fave, Kemang. Hari pertama saya mendapatkan banyak teman yang canti-cantik, pintar, dan rata-rata tingginya 170cm keatas. Im so small, cuz Im just 165cm. Rasa minder di hari pertama ini pasti ada, karena ini pertama kalinya saya bisa sampai di tahap seperti ini.
Kegiatan pertama adalah perkenalan para dewan juri. Dewan juri HML adalah Diajeng Lestari dari Hijup.com, Ashfi Ayparla dari Zaura Models, Zaskia Adya Mecca dari Dapur Film, Vicky Astro dari VAP, dan Inneke Koesherawati dari Wardah. Setelah perkenalan juri, ada tahap penilaian pertama seperti verifikasi data, wawancara dengan juri, dan photo session.
Perkenalan juri |
Sharing session dengan ka Ia dan ka Tasya |
![]() |
My new friends |
Malam harinya dilanjutkan kegiatan sharing dengan Ka Lulu dan Ka Firda dari Zaura Models tentang basic modelling. Lalu, ada sharing session dengan Mba Inneke Koesherawaty. Saya mendengarkan pengalaman beliau memakai hijab dan sangat menginspirasi saya. Poin yang saya dapat adalah, dunia ini hanyalah sementara. Jangan pernah melakukan apapun karena dunia semata atau karena orang lain. Lakukanlah untuk Allah, maka kita tidak akan kecewa.
Wrote by Nenden Alifa Syahdazahra
IFW kali ini saya mendapatkan pengalaman yang jaauuuhh berbeda dengan tahun lalu. Tahun lalu saya bertugas menjadi blogger dan socmed update. Tahun ini, saya lebih menyibukkan diri di belakang, sebagai fashion show crew. Dari sekian banyak designer yang saya bantu, ada satu designer muda berbakat yang tidak akan pernah saya lupakan, yaitu: Dian Pelangi.
Dalam IFW 2013, Dian Pelangi yang biasanya menggunakan warna terang dalam koleksinya kali ini dia menggunakan warna pastel, tapi tetap dengan ciri khas nya yang colorful dan ceria bertemakan Savanna Troops. Dian Pelangi menjadi 'gong' dalam Infinetely Covered designer parade hari ke-2 IFW 2013. Kesan ethnic dalam rancangan Dian Pelangi juga masih menempel dalam koleksi busananya tahun ini. Hal ini dapat dilihat dari aksesoris dan motif bahan yang dipakai.
![]() |
Photo source: here |
Dian Pelangi memang patut dikagumi oleh muslimah muda. Dia satu-satunya designer yang mewajibkan semua modelnya memakai inner dress, dan kepalanya tanpa cepol sama sekali. Di backstage keramahan Dian juga terlihat saat dia membantu designer yang lain saat men-styling modelnya. Dia juga sangat menghargai teman-teman crew backstage, karena di akhir show nya dia memberikan kami shawl terbaru keluaran Dian Pelangi yang dipakai di fashion show ini.
Wrote by Nenden Alifa Syahdazahra
Wrote by Nenden Alifa Syahdazahra
Sekarang ini, banyak buku tentang hijab style muncul di toko buku. Bahkan, kebanyakan dari buku-buku itu menjadi best seller di sejumlah toko buku besar di Indonesia. Salah satu buku yang belakangan ini baru menjadi best seller adalah buku "Stylish with Simple Hijab" yang di tulis oleh FiMiNin Islamic Fashion
Bagi kalangan fashion blogger, atau hijabers lainnya nama FiMiNin pastinya sudah tidak asing lagi karena FiMiNin awalnya adalah sebuah Islamic fashion blog yang ditulis oleh tiga orang mahasiswa yaitu Ashfi, Yasmin, dan Anin. Menurut saya pribadi, blog FiMiNin sangat mencitrakan bagaimana wanita berjilbab berpakaian. Dengan tagline mereka "Islamic fashion reflects three matters: faith, convictions and love" mereka membuat hijab style yang benar-benar dibutuhkan oleh wanita berhijab masa kini. Style yang dibuat oleh FiMiNin adalah style yang simple, chic, edgy, dan elegan. Style mereka jauh dari kesan berlebihan dan juga glamour.
Di dalam buku "Stylish with Simple Hijab" FiMiNin menyajikan gaya berbusana untuk kuliah dan kegiatan aktifitas sehari-hari seperti gaya untuk ke kampus sehari-hari, gaya untuk field study, gaya saat magang, gaya saat olahraga, hangout, sampai gaya untuk wisuda. Buku ini sangat wajib dimiliki oleh setiap hijabers yang memiliki aktifitas padat karena style di buku ini sangat cocok untuk wanita muda yang akif dan suka berkreasi. Selain itu, ada bonus VCD yang berisi behind the scene dan hijab tutorial. Hijab tutorial yang ada di VCD juga spesial loh, karena ada beberapa tutorial yang tidak ada di buku.
Wrote by Nenden Alifa Syahdazahra
Akhirnya saya posting juga di blog yang sudah lama tidak terjamah lagi. Semua itu dikarenakan oleh tugas kuliah yang sangat membebani saya sebagai mahasiswa tingkat akhir. Saya ingin bercerita tentang pengalaman saya menghadiri Jakarta Fashion Week 2013 beberapa minggu lalu. Pada tanggal 08 November 2012 saya pergi ke Plaza Senayan untuk menghadiri event ini. JFW kali ini agak spesial untuk saya, karena saya ditemani oleh Tebe. Hihi, sangat jarang dia bisa menemani saya menghadiri event-event fashion. Hal spesial lainnya, saya datang khusus ingin melihat teman saya, Ashfi, melakukan show pertamanya bersama Zaura Models di JFW 2013. Hal ini adalah suatu prestasi yang membanggakan untuk seorang model-model yang berjilbab seperti Zaura Models.
Zaura Models. Siapa yang tidak tahu dengan Zaura Models?. Zaura Models adalah sebuah model management yang dikhususkan untuk wanita muslimah. Zaura menjadi wadah untuk perempuan yang memakai jilbab yang ingin menjadi model.
Dengan pesatnya perkembangan fashion muslimah di Indonesia, menjadi peluang yang sangat besar untuk para model berjilbab untuk mengembangkan karirnya di bidang ini. Saya yang pernah sedikit berkecimpung di dunia backstage fashion show tahu bahwa membawakan baju muslimah memiliki tantangan yang berbeda. Hal ini bisa dilihat dengan baju muslimah biasanya panjang, berlapis-lapis dan sangat tertutup, membawakan baju yang panjang dan agak berat karena memiliki banyak lapisan mungkin agak sulit dan terasa berat bagi model yang tidak berjilbab karena belum terbiasa memakai baju yang seperti ini dalam kesehariannya. Tantangan lainnya, seorang model yang membawakan baju-baju muslimah juga harus lebih berhati-hati saat berjalan dan berpose. Mereka harus berjalan secara anggun dan elegan, saat pose mereka juga harus terlihat cantik sesuai dengan citra pakaian muslim yang dibawakannya, and no high fashon pose!. Oleh karena itu, model yang biasanya memakai jilbab dalam kesehariannya sangat lah diperlukan dalam kondisi seperti ini. Model yang berjilbab biasanya lebih menjadi dirinya sendiri saat berada di catwalk, karena mereka sudah tahu bagaimana seharusnya muslimah berbusana dan menjaga attitude saat show ataupun dalam kesehariannya.
Nah, dengan adanya Zaura pada acara JFW 2013 adalah suatu titik cerah untuk masa depan model-model muslimah terutama yang berjilbab. Acara JFW adalah acara fashion bergengsi yang bertaraf internasional. Menjadi model dalam acara ini pastinya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Zaura karena bisa sejajar dengan model-model Indonesia dan model asing yang pastinya memiliki kualitas yang tinggi. Oleh karena itu, kualitas Zaura Models pun sudah tidak bisa diragukan lagi. Bravo Zaura!
![]() |
Zaura at JFW 2013 (Taken from Ashfi Qamara's Instagram) |
Wrote by Nenden Alifa Syahdazahra
On October 13th, 2012 UIN Fashion Fair 2012 was held Islamic Fashion Show at auditorium Utama Prof. Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. There was some fashion shows from various muslim designers like Jenahara, Najua Yanti, Monika Jufry, and etc. Zaura models and UFF model hunt became the models in this event.
Not only fashion show, we also had talk show with World Muslimah Beauty 2012, Nina Septiani, and beautiful actress from Indonesia, Risty Tagor. The special guest in this event is Dian Pelangi and our rector, Komarrudin Hidayat.
Wrote by Nenden Alifa Syahdazahra
Wrote by Nenden Alifa Syahdazahra
Shining Genre is a right word for Muslim fashion in Indonesia. Since it first appeared, the Muslim fashion in Indonesia proudly increase; from just became the host in their own country until expand the global market.
Ida Royani is the first Muslim designer in Indonesia. Since 1979, she made Muslim clothings, especially with ethnic touches. Ida Royani also known in the entertainment industry had been follow in some fashion shows in various countries of Singapore, Malaysia, Philippines, Pakistan and Russia. Some foreign media such as BBC London, New York Times to Le Monde (France) has interviewed Ida Royani as Muslim fashion designer. Because of her love of ethnic makes Ida chose weaving of East Nusa Tenggara (NTT).
![]() |
Ida Royani Collection |
![]() |
Ida Royani Collection |
Glamour, Elegant and Classical style is the signature style of Irna Mutiara’s collections. In every Irna La Perle collections which always look elegant and modern, Irna Mutiara always adds ethnic elements to her collections; she uses the technique of sulam usus Lampung. On her hands, she makes sulam usus Lampung looks extraordinary glamour with beads details. For IFW 2012, Irna Mutiara present "Revolusion of Lampung". Through this theme, Irna Mutiara makes sulam usus Lampung look modern. Irna Mutiara uses materials such as silk chiffon, silk satin and linen. Irna’s collections are for modern Muslim woman. She makes local content can be transform into a global content.
![]() |
Irna La Perle Collection |
![]() |
Irna La Perle Collection |
![]() |
Irna La Perle Collection |
In this fashion show, NurZahra shows NurZahra Resort 2012 collections - Shibori & Indigo Batik Collections. Comfortable dresses that "travel friendly" and natural colour are the characteristic of this collection. By using blended cotton voile with Shibori technique (Japanese tie-dye technique) and batik patterned, the label tried to offer comfortable style. Polka-dot motifs, stripes, geometric can be found in Nur Zahra collections. Creative!
![]() |
Nur Zahra Collection |
Art Kea Fashion Wear and Accessories has been known as the accessory label that has existed for over 20 years. Art Kea’s accessories always look elegant and beautiful. Now the label has evolved to produce a typical Muslim fashion with handmade detail, beautiful and stylish. By Tini Sardadi and Tina Martyana as the designer, Art Kea chooses Vivid Colour Riots as the theme of the show. Art Kea uses chiffon and silk with a sprinkling of sequins, embroidery, lace, crystal rocks up, made the collections of Art Kea looks so charming.
![]() |
Art Kea Collection |
![]() |
Art Kea Collection |
Wrote by Nenden Alifa Syahdazahra
The theme of Dian Pelangi's fashion is "Africana Lady". This idea was inspired by African culture, combined with the traditional fabric of Indonesia. Dominated by African colors like brown, red, and gold in tribal motifs, Dian Pelangi mixed it with songket.
Wrote by Nenden Alifa Syahdazahra
ABOUT AUTHOR
LATEST POSTS
-
11.12.12 Alhamdulillah... Satu langkah lagi yang harus saya injak untuk menjadi seorang Sarjana Sastra, dan langkah lainnya untuk...
-
HAPPY BIRTHDAY My 18th Boy Sapta Wicaksana and My 20th Woman Desi Heriasandi I hope ALLAH bless you in every way . And both of y...
-
"As we go on, we remember All the times we had together And as our live change, come whatever We will still be friends forever...