My Blissful First Trimester

I can said my third pregnancy is a miracle. Yup, setelah satu bulan melepaskan diri dari IUD dan sempat haid 1x ternyata itu jadi haid terakhir saya di tahun ini. Awalnya saya tidak tahu kalau saya sedang hamil, sudah 2 minggu saya sakit gejala tipes tapi emang ibu-ibu ini bandel banget gak mau istirahat, sampe akhirnya tumbang dan terpaksa harus dirawat di RS. Beberapa hari sebelum masuk RS, suami bercanda dia bilang "Ini mah bukan sakit, hamil kali.. masa lemesnya gak ilang-ilang". Awalnya sih saya mengelak, kayaknya gak mungkin deh hamil kan bulan ini cuman toel toelan doang. Tapi, omongan suami ini bikin kepikiran juga akhirnya saya cek aplikasi Flo kapan haid terakhir, dan kapan masa subur. Pas saya lihat di aplikasi, jadwal haid saya masih beberapa hari kok santai belum telat. Tapiiii.. semakin hari badan ini makin gak enak, akhirnya saya beli testpack merek Akurat yang paling murah di Alfamart. Saya iseng test, dan hasilnya ada 2 garis. 1 garis terang dan 1 garis samar. Saat itu juga saya langsung kabari suami, agak panik juga sih karena saya sedang konsumsi antibiotik untuk pengobatan gejala tipus yang gak sembuh-sembuh. Selang 2 hari, saya testpack ulang pakai berbagai jenis merek dari yang paling murah sampai yang mahal. Hasilnya....



Yup, 2 garis merah yang berarti positif hamil. Saya kehilangan kata-kata saat melihat 2 garis di testpack itu, nggak ada acara peluk-pelukan mesra kaya Raisa & Hamish yang ada saya malah shock. Gak nyangka, waktu ulang tahun suami saya tanya "Kamu mau kado apa?" dan dia jawab "Mau ade buat Ghazi". Alhamdulillah,  ajaibnya Allah langsung mengabulkan permintaan suami.

Selang beberapa hari setelah tahu hamil, kondisi fisik saya makin lemah saya sampai sulit bangun dari tempat tidur, badan rasanya melayang, dan demam yang tak kunjung turun. Akhirnya suami ngajak saya ke dokter kandungan sekalian cek kehamilan. Di dokter, kita melihat sudah ada kantong kehamilan tapi usianya masih kecil. Masih sekitar 4-5 minggu, Saat konsul dengan dokter kandungan, hari itu juga saya disuruh cek lab karena demam yang tak kunjung turun. Kondisi demam memang membahayakan untuk ibu hamil, apalagi hamil muda seperti saya. Dan ternyata... saya dapet rapot merah dari dokter karena hasil cek lab menunjukkan saya positif tifus dan leukosit saya di bawah batas normal. Saat itu juga saya dikonsul ke dokter penyakit dalam, dan harus dirawat di RS saat itu juga agar demam saya cepat turun. Tentunya obat-obatan yang dokter berikan juga nggak sembarangan, hanya obat-obatan yang aman untuk ibu hamil.

Jauh berbeda dengan kehamilan kedua (waktu hamil Ghazi), kehamilan ini benar-benar membuat saya lemas tak berdaya. Setelah keluar dari RS, lemas, pusing, dan mual tak kunjung hilang. Melihat cahaya matahari pun aku tak sanggup, rasanya pengen pingsan! Hingga pada akhirnya, puncaknya di usia sekitar 8 minggu saya terpaksa harus dilarikan kembali ke UGD. Belum sembuh bekas infusan, saya harus diinfus lagi karena dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Mual muntah tiada henti dari bangun pagi, sampai pas lagi tidur pun saya suka terbangun karena mual. Dokter menyatakan saya terkena Hiperemesis Gravidarum (HG).

HG adalah kondisi morning sickness yang ekstrem di masa kehamilan, menyebabkan mual dan muntah yang parah. Kondisi ini menyebabkan dehidrasi, gangguan metabolisme, dan penurunan berat badan yang cepat. Karena kondisi ini saya harus dirawat di RS selama beberapa hari untuk diberikan cairan lewat infusan. Bayangkan, minum air putih saja langsung dimuntahin. Makan makanan favorit pun percuma karena ujungnya akan saya keluarkan lagi.

Selain kondisi fisik yang membuat saya menderita, kondisi mental saya juga jadi ikut terpukul. Saya ngerasa belum siap mental menghadapi ini semua, rasanya kaya ketiban meteor banyak hal yang berubah secara tiba-tiba. Belum lagi dengan adanya masalah hidup yang lain. Hahaa hampir setiap hari saya menangis meratapi nasib. Yah, mungkin karena pengaruh hormon juga yaah saya yang biasanya selow jadi sensitif dan cengeng. Apakah ini pertanda hamil anak perempuan? :D

Tapi Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang saya alami selama awal kehamilan ini perlahan berlalu. Mulai usia kandungan 12 minggu, saya sudah tidak sering muntah-muntah lagi. Dokter bilang sih karena bayi di dalam kandungan saya sudah memiliki plasenta, jadi peran hormon perlahan berkurang. Badan saya juga nggak terlalu lemas lagi saya sudah bisa beraktifitas tapi tetap tidak bisa seaktif waktu hamil dulu. Sekarang kalau saya pergi seharian, setelah itu saya butuh waktu 1-2 hari untuk istirahat di rumah. Hahaha makanya kalau weekend saya lebih suka tidur di rumah untuk memulihkan energi yang terpakai selama weekdays.

Yah, semoga saja di trimester kedua dan selanjutnya ini segala cobaan perlahan menghilang dan saya jadi lebih sehat dan kuat melewati kehamilan ini. Sehat terus yaa #G2.















Share:

0 comments