Setahun berhijab
Alhamdulillah...
Nggak kerasa gue udah satu tahun memakai jilbab. Semoga saja, Allah selalu meneguhkan hati gue untuk selalu memakai jilbab. Walaupun cobaan dan godaan setelah memakai jilbab itu cukup banyak, semoga gue bisa melaluinya..
Awal gue memutuskan untuk memakai jilbab adalah ketika gue diterima di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebelumnya, gue emang niat kalau diterima di Universitas Negeri, gue akan memakai jilbab. Selain itu juga gue mendapatkan banyak motivasi, terutama dari papa. Setiap hari, dia sabar sampe bebrusa kali yah nyuruh gue pake jilbab. Katanya, anak perempuan itu bagai berlian bagi orang tuanya. Makanya dia mau banget gue menutup auratnya dan nggak mau anaknya pake baju-baju aneh dan sexy kayak di sinetron. Orangtua gue memang orang yang mengajarkan kalau anak-anaknya harus menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Karena keimanan adalah diatas segalanya. Dia juga bilang, jilbab itu bukan sekedar aksesoris. Tapi memang kewajiban seluruh Muslimah untuk memakai jilbab. Papa selalu ngingetin gue akan ayat Qur'an dibawah ini:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nur : 31)
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab : 59)
Selain itu, papa juga bilang ke gue saat itu. Dia bilang gini.. "Lulus dengan nilai tertinggi udah, masuk universitas negeri udah, punya pacar yang serius udah, sembuh dari penyakit kamu dari kecil udah, sekarang tinggal apalagi?. Sempurnakanlah diri kamu sebagai perempuan di hadapan Allah" . Maka dari itu lah gue menyiapkan diri dan memulai memakai jilbab.
Gue mengakui, diri gue belum sempurna dalam berjilbab. Dalam arti, kadang gue belum memakai pakaian dan memakai jilbab yang seharusnya dipakai oleh Muslimah yang sesungguhnya. Dan dalam sikap gue juga, gue belum bisa anggun, diam, dan manis. Karena sifat gue sesungguhnya memang jauh dari kata anggun, gue masih suka main sama cowok, masih suka bercanda sama temen-temen gue, masih suka nge-gosip, cuek lah, dll. Tapi itulah manusia, nggak ada yang sempurna. Tapi gue selalu berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik untuk kedua orangtua gue, keluarga, teman-teman, dan pacar. Semoga gue bisa menjadi Muslimah yang sholehah, seperti yang diharapkan oleh kedua orangtua gue dalam setiap bait doanya. Dan Muslimah yang senantiasa dicintai oleh Allah SWT.
Amien.
1 comments
terimakasih :)
ReplyDelete