Penyisihan tahap II Abang-Mpok Depok 2011

Yaap! Sampai akhirnya gue masuk ke dalam tahap penjurian ini. Rasanya tambah deg-deg an, apalagi sekarang berhadapan dengan enam orang juri proffesional di bidangnya. Lemes juga sih rasanya, tapi gue tetep optimis. Di tahapan ini gue dapet nomer urut 14. Dan dapet gelombang ke-3 berhadapan juri. Meja pertama gue ditanya tentang diri gue oleh psikolog dan motivasi gue kenapa ikutan ajang ini. Meja kedua gue berhadapan juri yang bertanya tentang pariwisata. Meja ketiga yang bikin gue gelagapan adalah tentang pemerintahan kota Depok. Meja keempat tentang kemampuan Bahasa Asing. Meja kelima tentang public speaking, dan ternyata gue kenal dengan jurinya. Dia adalah penyelenggara lomba yang waktu itu gue jadi juara pertamanya. Dan ternyata jurinya masih inget sama akting gue dan temen-temen dari teater SMA Bintara dan katanya itu berkesan banget. Dia juga anggota paskibra Kota Depok. Pantes buat gue yang anak paskibra, wajahnya nggak familiar. Yang terakhir jurinya itu Mbak Dina, dia Mpok 2008 yang pengalamannya banyak banget. Dan kalau nggak salah dia juga reporter berita yang ada di antv. Gue ditanya tentang pengetahuan umum. Karena gue anak sastra, gue banyak ditanya tentang sastra. Dan ternyata gue dan mbak Dina punya kesamaan, kita sama-sama suka dengan Maya Angelou.

Setelah semua tahapan interview dijalani, gue balik ke bawah dan nunggu giliran tes baka. Gue amaze banget sama kemampuan semia semifinalis Abang-Mpok 2011. Dalam tes bakat ini, gue nggak menunjukkan kemampuan akting gue. Gue mencoba membaca puisi. Dan ini dadakan banget persiapannya. Cuman lima menit gue baca dan mendalami isi puisi tersebut. Saat gue maju, jurinya gak banyak komentar. Dia cuman bilang bagus banget, tapi sayang puisi nya kurang panjang. FYI, pada saat itu gue baca puisi karya W.S.Rendra yang berjudul Tuhan, Aku cinta padamu. Puisi ini adalah puisi yang beliau tulis terakhir kali saat sakit di RS. Mitra Keluarga.

Jeng..jeengg.. sampailah kita ke tahap pengumuman finalis Abang-Mpok Depok 2011. Gue deg-deg an bangeet denger pengumumannya. Tapi, ternyata nomor urut gue nggak di panggil ke depan untuk jadi finalis. Yah sayang sekali, saat itu agak kecewa juga sih sama diri sendiri. Kayaknya gue emang kurang maksimal saat itu. Tapi nggak apa-apa, ikutan ini pun gue udah seneng banget bisa dapet pengalaman berharga. Selain itu gue juga seneng karena banyak temen-temen gue yang masuk final. Walaupun gue nggak bisa ikutan masuk final, tapi gue udah bangga. Ikutan ajang ini tuh bener-bener ngebuka wawasan gue, dan gue dapet banyak banget hal yang bermanfaat untuk diri gue.

Share:

0 comments